GELORA.CO - Pernyataan Kepala BP2MI Benny Rhamdani tentang inisial T sebagai pengendali judi online di Indonesia dianggap hal yang serius. Terlebih, setelah rangkaian pemeriksaan oleh Bareskrim Polri, Benny tidak bisa membuktikan identitas T tersebut.
Atas dasar itu, penyidik Polri diminta mengungkap motif Benny menyampaikan hal tersebut. Terlebih beberapa orang menjadi sasaran kecurigaan publik akibat ucapan Benny.
"Kasus ini tidak boleh menguap begitu saja. Harus ada pertanggungjawabannya. Apalagi telah menimbulkan gosip liar, yang mengakibatkan sejumlah tokoh yang berinisial T menjadi korban fitnah dan Trial By The Press, termasuk dalam hal ini Tomy Winata dan Tommy Hermawan Lo," kata Direktur Political dan Public Policy Studies (P3S) Jerry Massie kepada wartawan, Sabtu (10/8).
"Jangan sampai orang-orang yang punya nama depan T tersinggung dan menggeruduk Benny. Jangan sampai juga pemeran film Tom and Jerry meradang," imbuhnya.
Menurutnya, Benny tidak seharusnya asal menggulirkan isu di publik sembarangan. Sebab, bisa memicu prasangka buruk kepada seseorang.
"Ada nama Teddy, Teguh, Tessy dan banyak nama Tommy jadi Saudara Benny jangan sembarangan menyebut nama huruf awal nama," jelasnya.
Benny Rhamdani diketahui telah menjalani pemeriksaan di Bareskrim Polri. Meski telah kedua kalinya diperiksa, Benny tak juga mengungkap identitas T.
Dirtipidum Bareskrim Polri Brigjen Pol Djuhandani Rahardjo Puro mengatakan, Benny tak bisa membuktikan identitas T yang disebut sebagai pengendali judi online. "Tidak ada bukti bahkan inisial T pun tidak bisa disebutkan oleh yang bersangkutan," kata Djuhandani, Selasa (6/8).
Menurutnya, Benny telah meminta maaf kepada penyidik karena tak bisa mengungkapkan identitas T. Sebelumnya, Kepala BP2MI Benny Rhamdani pada acara Pengukuhan Kawan Pekerja Migran Indonesia wilayah Sumatera Utara di Medan, Sumatera Utara, Selasa (23/7). Dia menyebut sosok berinisial T sebagai aktor pengendali praktik judi online di Indonesia dari Kamboja dan juga praktik penipuan daring (scamming online).
Sebagaimana disaksikan melalui akun YouTube BP2MI RI, Benny pada kesempatan itu mengatakan bahwa eksistensi aktor berinisial T tersebut sudah dia sampaikan dalam sebuah rapat terbatas di Istana Kepresidenan di hadapan Presiden Joko Widodo, Panglima TNI, Kapolri, dan sejumlah menteri beberapa waktu lalu.
"Sebetulnya sangat mudah untuk menangkap siapa aktor di balik bisnis online di Kamboja dan aktor di balik scamming online. Saya cukup menyebut inisialnya T saja paling depan. Dan ini saya sebut di depan Presiden. Boleh ditanyakan ke Pak Menkopolhukam, Pak Mahfud MD saat itu,” kata Benny.
Menurut Benny, kala itu Presiden Jokowi dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit kaget mendengar nama tersebut dan rapat terbatas menjadi agak heboh. "Orang ini adalah orang yang selama republik ini berdiri mungkin tidak bisa disentuh hukum," ujar Benny
Sumber: jawapos